Konsep Rumah Pintar ala Samsung
KUALA LUMPUR, Konsep rumah pintar (smart home) bukan lagi impian. Rumah berisi perangkat multifungsi dan terkoneksi dengan pemilik rumah, kini sudah mulai diterapkan secara global.
Termasuk Samsung, salah satu perusahaan elektronik penyedia jasa smart home.
Director Smart Appliances, Digital Appliances Business Samsung Electronics, Yoon Ho Choi, mengatakan smart home pada dasarnya adalah rumah biasa. Namun, dikatakan pintar karena ada perangkat-perangkat cerdas di dalam rumah tersebut.
“Ketika semua perangkat terhubung menjadi satu. Itulah smart home,” kata Yoon Ho Choi dalam Samsung Forum 2016 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Choi mengungkapkan, keberadaan perangkat di dalam smart home tak lain untuk berkomunikasi saling mendekatkan para anggota keluarga yang bernaung di bawah satu atap.
Ia mencontohkan, misalnya Familiy Hub Refrigerator bisa memastikan buah-buahan dan sayuran di dalam kulkas tetap segar hanya dengan memantau lewat ponsel.
“Rasanya seperti ‘travelling with your home’. Di mana pun saya berada, saya akan terkoneksi dengan rumah,” tambah Choi.
Hampir di setiap kehidupan orang, lanjut Choi, sudah lebih dulu terkoneksi. Selain itu, setiap orang juga memiliki gaya sendiri dalam kehidupannya. Untuk itu, smart home memastikan antara konektivitas dan gaya seseorang bisa sejalan.
“Kami ingin membawa smart home ke dalam gaya hidup anda yang sudah terkoneksi,” tegas Choi.
Lapisan keamanan
Dalam sebuah sistem operasi, termasuk di perangkat-perangkat pintar yang menjadi “otak” smart home, Choi tak menutup kemungkinan ada celah untuk diserang hacker. Apalagi dengan sistem berjejaring smart home yang terkoneksi satu sama lain.
“Kami sangat memperhatikan betul antara privasi dan keamanan,” kata Choi.
Setidaknya ada empat lapisan yang tergabung dalam sistem keamanan. Empat lapisan yang enggan disebutkan Choi tersebut diklaim dapat terjamin keamanannya karena pihaknya bekerja keras untuk memberikan pelayanan pada konsumen.
“Itu tantangan bagi kami. Saya tahu di tahun 2016 aan semakin banyak perangkat yang berbasis IoT, tapi di tahun setelah itu Anda akan melihat banyak security solution di pasar,” kata Choi.
Smart home di Indonesia
Setiap negara memiliki kriteria tersendiri untuk smart home, termasuk Indonesia. Menurut Choi, konsep terbaik smart home di Indonesia adalah yang menekankan pada aspek keluarga.
“Karena bagian terpenting di Indonesia yakni terhubung satu sama lain. Anak, orangtua, dan keluarga lainnya saling terhubung satu sama lain di dalam rumah,” kata Choi.
Apalagi melihat jumlah populasi penduduk dan pemilik smartphone di Indonesia, seharusnya konsep smart home dapat berkembang pesat.
Namun, konsep smart home di Indonesia bukan tanpa halangan. Butuh jaringan internet kuat untuk antara perangkat saling terhubung.
Terkait halangan tersebut, Choi meyakinkan bahwa smart home bukan hanya sekadar konektivitas jaringan.
“Saya akan berpikir tentang rumah dan keluarga. Sedangkan teknologi koneksi merupakan hal yang mudah. Anda hanya perlu berinvestasi dan selesai,” kata Choi.
Namun, Choi belum memastikan kapan Samsung akan masuk membawa masuk konsep smart home miliknya ke Indonesia.
(sumber : tekno.kompas.com)